Jumat, 02 Mei 2014

Kota Ambon Dorong Pengembangan Koperasi Wanita

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) kota Ambon mendorong pengembangan koperasi perempuan berbasis masyarakat.

"Berbagai program penguatan dan pengembangan koperasi telah dilakukan yakni mendorong lahirnya koperasi perempuan berbasis masyarakat di setiap desa, negeri dan kelurahan di Ambon," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM setempat, Rulien Purmiasa, Rabu (30/4).

Ia mengatakan, pengembangan koperasi perempuan telah dimulai dengan anggota Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) di setiap desa dan kelurahan.

"Koperasi berbasis anggota PKK dimulai dengan 10 kelompok dari 50 desa/kelurahan di Ambon," katanya.

Sepuluh kelompok PKK itu di antaranya Koperasi Dahlia Kelurahan Rijali, Pandan Kasturi Kecamatan Sirimau, dan Koperasi Seroja Waihaong, Gandaria Desa Urimessing Kecamatan Nusaniwe.

Selain itu, Koperasi Kemuning Desa Latta, Melati Desa Lateri Kecamatan Baguala, Koperasi Sehati Desa Leahari, Bunga Tanjung Desa Kilang Kecamatan Leitimur Selatan.

Setiap koperasi, kata Rulien, diberikan bantuan modal usaha Rp33 juta per tahun untuk mengembangkan usaha simpan pinjam. Bantuan hibah tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Ambon.

"Bantuan modal usaha digunakan koperasi berbasis perempuan untuk mengembangkan usaha simpan pinjam bagi para anggota," katanya.

Rulien mengakui, selain pengembangan koperasi berbasis perempuan pihaknya juga melaksanakan program penguatan kapasitas para pengelola dan anggota serta penyehatan kelembagaan melalui penyelenggaraan rapat anggota tahunan.

Secara kuantitatif, lanjutnya, perkembangan koperasi memperlihatkan tren positif hingga awal 2014 yang mencapai 742 unit koperasi.

"Hal ini menunjukkan pertumbuhan rata-rata per tahun selama tiga tahun terakhir sebesar 1,5 persen, dengan jumlah anggota yang terhimpun sebanyak 55.885 orang atau 22 persen dari total penduduk dewasa di Kota Ambon," ujarnya.

Ia mengatakan, dari sisi penguasaan aset sudah mencapai Rp67,1 miliar. Jika dieksplorasi menghasilkan omzet sebesar Rp204,8 miliar.

"Pencapaian tersebut jika dikembangkan dengan baik, akan melahirkan daya dorong yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Rulien
Sumber : Tribun-Maluku

Label: , ,

Kamis, 01 Mei 2014

Kemenkop dan UKM RI Bantu Pembangunan Pasar Tradisional di Maluku

Ambon,Tribun-Maluku.com : Kementerian koperasi dan UKM memberikan bantuan di tujuh pasar tradisional Maluku pada tahun 2013 salah satunya adalah pasar tradisional Damai Wayame.
“Selain Pasar Damai Wayame yang diresmikan dengan bantuan, kota Tual dan Kabupaten Buru Selatan juga sudah siap di resmikan, sementara Pasar Tradisional yang lain masih dalam tahap pembangunan,” kata Kepala Dinas Koperasi Provinsi Maluku Romelus far-Far kepada Wartawan usai acara Peresmian pasar tradisional Damai di desa Wayame Ambon, Kamis (24/4).
Dijelaskan dalam penyerapan tenaga kerja dan memajukan pertumbuhan ekonomi adalah persoalan yang cukup berat yang harus ditangani oleh Pemerintah provinsi Maluku dari masa ke masa.
“Oleh karena itu melalui kementerian koperasi dan UKM berupaya untuk menyusun program strategi yang dapat mengatasi persoalan diatas yaitu dengan menghadirkan pasar tradisional dan pasar ini yang dibuat oleh Kementerian koperasi dan UKM ini bentuknya berbeda dengan pasar yang ada dalam bentuk bantuan sosial,” ungkap Romelus.
Menurutnya, dengan bantuan sosial untuk pembangunan pasar tradisional sebesar Rp900 juta dapat di transfer dari kementerian koperasi langsung ke koperasi penerima dan koperasi penerima langsung membangun pasar tradisional ini yang terdiri dari 20 kios dan 2 buah los, dan hal ini tidak melalui proses tender lagi (TM-06). Sumber : Tribun-Maluku

Label: , , ,